Senin, 26 Desember 2011

Menggunakan uang hasil referal dalam beribadah? Bolehkah?

Tanya:
Apa hukumnya jika menjalankan ibadah memakai dana referal?? sementara bagaimana nasib downline yg terakhir jikalau system ini sudah tidak diminati lagi oleh masyarakat?? mohon penjelasannya pak. terima kasih

Jawab:
Berbeda dengan MLM yang mengiming-imingi kekayaan dan financial freedom. Dalam Travel Umroh/Haji ini, yang diutamakan adalah mendorong orang untuk melakukan ibadah. Artinya, NIAT awal dari siapapun yang akan bergabung adalah memang UNTUK BERANGKAT UMROH/HAJI. Dengan adanya niat ini, maka ada atau tidak ada orang lain yang ingin beribadah umroh/haji, tidak akan menjadi masalah. Sederhananya ada syukur, gak ada ya gak apa-apa.

Karena itu, mendaftarkan orang lain (dalam perusahaan kami) adalah "SOLUSI JAMAAH" atau hukumnya MUBAH/HARUS (boleh dilakukan, boleh juga tidak). Bagi si Kaya, mungkin dia bisa cukupi biayanya dengan uang sendiri, tapi bagi yang "Belum Punya Biaya" yang sudah sangat ingin "berangkat" maka mencari referal adalah salah satu solusinya.

Mengenai hukum? Saya teringat dengan paparan salah seorang Ustadz dalam sebuah pengajian yang saya ikuti. Beliau katakan bahwa salah satu amal Jariah adalah amal yang sesudah diajarkan kepada seseorang dan kemudian diamalakna oleh orang tersebut (aalagi kalau disampaikan ke orang lain juga), maka selama orang yang diajarkan dan orang berikutnya yang diajarkan, melakukan amalan tersebut, maka pahalanya tetap mengalir ke pengajar sebelumnya. Begitulah Islam menghargai perbuatan baik.

Dengan demikian, maka referal system dalam beribadah bukanlah sesuatu yang buruk, bahkan bisa mendatangkan banyak kemudahan.

Apakah berdosa menggunakan uang referal untuk beribadah? Arminareka Perdana tidak memasang iklan, bahkan tidak membuat iklan (dimana perusahaan lain membuatnya, bahkan membayar MAHAL seorang artis untuk menjadi bintang iklannya). Perusahaan kami juga tidak memiliki beribu staff yang harus dibiayai dengan sangat mahal (khususnya staff marketing). Seluruh aktifitas ini khususnya marketing dan mengiklankan (dari mulut ke mulut) dilakukan oleh jamaahnya. Apakah bukan berarti jamaahnya sudah bekerja? Dan seoarang pekerja layaklah untuk di beri penghargaan (dalam hal ini adalah bagi hasil dari keuntungan perusahaan).

Perusahaan ini juga tidak menaikkan harga perjalanan (silahkan bandingkan dengan perusahaan yang sama) agar bisa memberi bonus kepada jamaahnya. Tidak seperti perusahaan MLM umumnya yang umumnya membandrol harga barangnya SANGAT MAHAL karena harus memberikan banyak sekali bonus kepada anggotanya.

Gimana? Sudah punya keinginan untuk bergabung? Hehehehe.... Semoga niat segera terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar